Rabu, 24 Oktober 2018

TOPOLOGI JARINGAN


TOPOLOGI JARINGAN
KELEBIHAN & KELEMAHAN

Topologi ring

Pengertian Topologi Ring
Topologi ring merupakan jenis dari topologi jaringan yang mana bentuk dari rangkaiannya masing masing tersambung pada dua titik yang lainnya, Sehingga dapat membentuk seperti jalur lingkaran menyerupai cincin. Biasanya kabel yang digunakan pada topologi ring adalah kabel BNC yang tidak terdapat ujung sehingga tidak membutuhkan terminator.
Untuk membentuk jaringan cincin, maka setiap sentral perlu dihubungkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga akan membentuk hubungan loop tertutup. Dalam sistem topologi jaringan ini, setiap sentral memang dirancang untuk bisa berinteraksi dengan sentral yang jaraknya berdekatan ataupun berjauhan. Sehingga topologi ring ini memang memiliki kemampuan untuk bisa melakukan switching ke segala arah workstation.
Karakteristik Topologi Ring
Berikut ini beberapa karakteristik dari topologi ring, yaitu:
1.      Node-node akan dihubungkan secara seri pada kabel dengan membentuk jaringan yang terlihat seperti lingkaran.
2.      Terlihat sederhana di dalam layout, sama halnya dengan jenis topologi bus.
3.      Paket-paket data bisa mengalir ke dalam satu arah, entah ke kiri atau kanan sehingga membuat collision dapat terhindarkan.
4.      Masalah yang terjadi bisa sama seperti pada topologi bus, jika terdapat salah satu node yang mengalami kerusakan maka bisa menyebabkan seluruh node tidak akan berkomunikasi di dalam jaringan tersebut.
5.      Tipe kabel yang biasanya digunakan adalah kabel UTP ataupun Patch Cable.
Cara Kerja Topologi Ring
Untuk cara kerjanya sendiri, pada topologi ring setiap node memiliki fungsi sebagai repeateratau penguat sinyal untuk node baik sebelum ataupun sesudahnya. Sehingga setiap perangkat nantinya dapat bekerja sama untuk mendapatkan sinyal dari sebelumnya dan diteruskan ke node yang selanjutnya. Pada proses penerimaan sinyal serta penerusan sinyal data akan dibantu dengan alat yang bernama token.
Token sendiri berisikan data-data yang sumber nya dari komputer sebelumnya, setelah itu token tersebut akan mengalirkan data pada setiap titik atau node. Jika data tersebut dibutuhkan pada node maka data tersebut akan diterima oleh node tersebut. Namun saat node tidak dibutuhkan maka node tersebut akan dialirkan menuju node berikutnya. Data yang mengalir nantinya akan berjalan terus menerus sampai mencapai tujuan akhir.
Kelebihan Topologi Ring
Berikut ini beberapa kelebihan dan keunggulan dari topologi ring, antara lain adalah:
1.      Mudah dalam perancangan serta mengimplementasikannya.
2.      Peforma topologi ring lebih baik jika dibandingkan dengan topologi bus, bahkan meskipun aliran data yang ada besar dan berat sekalipun.
3.      Mudah dalam melakukan konfigurasi serta installasi perangkat baru.
4.      Mudah untuk melakukan diagnosa, pengisolasian kesalahan, serta kerusakan yang ada di dalam jaringan dikarenakan konfigurasi yang ada menggunakan sistem point on point.
5.      Penggunaan kabel yang cukup hemat.
6.      Aliran data yang mengalir akan lebih cepat serta mampu menangani lalu lintas data yang tinggi sekalipun karena jenis topologi jaringan ini dapat melayani data yang berasal dari kanan atau kiri server.
7.      Tidak akan terjadi resiko tabrakan di saat pengiriman data dikarenakan dalam satu waktu hanya akan ada satu node yang bisa mengirimkan data.
Kekurangan Topologi Ring
Meskipun memiliki banyak kelebihan, namun topologi ring juga memiliki beberapa kekurangan yang mana perlu anda perhatikan antara lain adalah:
1.      Jika terdapat kerusakan di satu node maka hal tersebut akan menganggu seluruh jaringan yang ada, untuk mengatasinya anda bisa menggunakan cincin ganda atau dual ring.
2.      Pengembangan jaringan dirasa kurang fleksibel, dikarenakan untuk memindahkan, menambahkan serta mengubah perangkat jaringan akan mempengaruhi seluruh jaringan.
3.      Komunikasi data akan sangat tergantung dari jumlah node yang ada di dalma jaringan.
4.      Cenderung sulit untuk dikonfigurasikan jika dibandingkan dengan topologi star.
5.      Membutuhkan penanganan serta pengolahan yang lebih khusus untuk bandles.
6.      Sinyal akan semakin melemah jika jarak yang ditempuh agar dapat mencapai tujuan jauh.
  
Topology dual ring

Pengertian Topologi Dual Ring

Untuk cara kerjanya sendiri, pada topologi dual ring sama seperti topologi ring akan tetapi topologi dual ring  setiap node memiliki 2 Sehingga setiap perangkat nantinya dapat bekerja sama untuk mendapatkan sinyal dari sebelumnya dan diteruskan ke node yang selanjutnya. Pada proses penerimaan sinyal serta penerusan sinyal data akan dibantu dengan alat yang bernama token. Selain itu topologi dual ring berfungsi sebagai backup transmission jika salah 1 node pada topologi tersebut tidak berfungsi.

Kelebihan Topologi Dual Ring

Berikut ini beberapa kelebihan dan keunggulan dari topologi dual ring, antara lain adalah:
1.      Bisa sebagai backup transmission jika salah 1 node pada topologi tersebut tidak berfungsi

Kekurangan Topologi Dual Ring

Topologi dual ring juga memiliki beberapa kekurangan yang mana perlu anda perhatikan antara lain adalah:
1.      Lebih Boros Kabel
2.      Saat Pengimpletansi Topologi ini cukup sulit, karena harus mengatur arah data agar tidak terjadi collison

                            Topologi Bus


Pengertian Topologi Bus
Topologi bus merupakan salah satu jenis topologi yang sering digunakan pada jaringan berskala kecil. Pada topologi bus seluruh perangkat jaringan terhubung pada kabel tunggal yang disebut bus. Bus inilah yang kemudian menjadi pusat lalu lintas data dimana seluruh perangkat jaringan berkomunikasi dengan perangkat jaringan lainnya yang sedang terhubung.


Linier Bus dan Distributed Bus
Terdapat dua jenis topologi bus, yang pertama ialah Linear Bus. Pada topologi jaringan berjenis Linear Bus seluruh perangkat dalam jaringan tersebut terhubung pada satu kabel tunggal dengan dua titik akhir pada masing-masing ujung kabel. Kemudian jenis topologi bus yang kedua ialah Distributed Bus, yang membedakan topologi jenis ini dengan jenis topologi yang pertama ialah terdapat cabang yang dibentuk pada kabel utama, dan setiap cabang tersebut memiliki titik akhir tersendiri. Singkatnya distributed bus ini adalah gabungan dari beberapa linear bus.
Karakteristik Topologi Bus
Topologi bus memiliki karakteristik yaitu sebuah kabel tunggal yang terbentang disepanjang jaringan, kabel inilah yang kemudian menjadi backbone pada jaringan tersebut. Jenis kabel yang biasa digunakan pada topologi bus adalah coaxial, seluruh perangkat jaringan terhubung dengan kabel ini dengan menggunakan konektor T. Konektor ini berperan untuk membagi jalur agar memungkinkan untuk perangkat dapat terhubung pada kabel utama (backbone).

Skema Topologi Bus
Karakteristik lain yang dimiliki oleh topologi bus adalah adanya terminator di tiap ujung dari kabel jaringan. Terminator ini berfungsi untuk menyerap singal dan mencegahnya agar tidak terpantul kembali, sebab apabila terjadi hal tersebut akan menyebabkan terjadinya tabrakan sinyal.
Bagaimana Komunikasi Terjadi pada Topologi Bus?
Pada jaringan topologi bus, seluruh perangkat jaringan yang terhubung pada kabel utama yang sama dapat saling mengirim atau menerima paket data, namun untuk melakukan pengiriman data, kabel utama harus dalam keadaan bebas, dalam artian tidak ada perangkat lain yang sedang melakukan pertukaran data. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya tabrakan data pada kabel utama, seluruh proses tersebut diatur dengan menggunakan sebuah protokol yang disebut Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD).
Untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lain, komputer pengirim akan membroadcast sebuah sinyal dan sinyal tersebut akan menyebar disepanjang kabel jaringan, kemudian memeriksa tiap-tiap perangkat pada jaringan tersebut. Apabila perangkat tersebut memiliki alamat MAC atau alamat IP yang sama dengan yang dituju maka perangkat tersebut menerimanya, namun apabila perangkat tersebut memiliki alamat MAC atau alamat IP yang tidak sama maka komputer tersebut akan membuang sinyal tersebut.
Untuk menghindari terjadinya tabrakan sinyal sebuah terminator di tempatkan pada masing-masing ujung kabel jaringan, hal tersebut bertujuan untuk mecegah sinyal pada kabel utama tidak terpantul kembali.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus
Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki oleh topologi bus:
1. Mudahnya menambahkan perangkat baru
Untuk menambahkan perangkat baru pada topologi bus terbilang cukup mudah, anda hanya perlu menyambungkan kabel menggunakan sebuah konektor dengan panjang secukupnya sehingga perangkat tersebut dapat terhubung ke jaringan utama.
2. Biaya yang dibutuhkan lebih sedikit
Bila membandingkan biaya yang dibutuhkan antara topologi bus dengan topologi ring, star atau hybrid, maka topologi bus adalah yang paling murah untuk diimplementasikan. Hal tersebut disebabkan karena topologi bus hanya membutuhkan satu kabel yang bertindak sebagai kabel utama dimana komunikasi antar komputer berlansung.
3. Tidak membutuhkan hub atau switch
Disamping itu pada topologi bus juga tidak membutuhkan hub atau switch untuk dapat bekerja, sebab sifat linier dari jaringan tersebut memungkinkan data untuk mengalir bebas ke seluruh jaringan. Namun meski demikian topologi bus juga membutuhkan sebuah terminator yang harus dipasang ditiap ujung kabel utama untuk dapat berfungsi normal.
4. Terminator kabel tidak membutuhkan daya
Terminator yang digunakan pada topologi bus merupakan perangkat yang bersifat pasif. Terminator terbuat dari resistor dan kapasitor, yang mana artinya tidak membutuhkan daya untuk dapat bekerja. Hal ini yang membuat topologi bus dapat diimplementasikan dimana saja yang anda butuhkan.
Selain dengan kelebihan yang telah dijelaskan diatas, topologi bus juga memiliki beberapa kekurangan bila dibandingkan dengan topologi lainnya, yaitu:
1. Menambah perangkat akan memperlambat jaringan
Melihat dari cara topologi bus melakukan komunikasi dengan komputer lainnya, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak perangkat yang terhubung pada kabel utama maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pertukaran data.
2. Masalah keamanan
Setiap komputer pada topologi bus yang terhubung dengan kabel utama mampu untuk melihat seluruh transmisi data yang sedang terjadi pada seluruh komputer lain. Hal inilah yang menjadi masalah untuk keamanan pada topologi bus, sebab semua orang dapat melihat apa yang orang lain sedang lakukan.
3. Kerusakan pada kabel utama akan mempengaruhi seluruh jaringan
Dikarenakan kabel utama yang menjadi pusat dari lalu lintas data, maka apabila terdapat sebuah kesalahan kecil, maka akan berdampak pada seluruh jaringan. Dampak yang dihasilkan ini dapat berupa kerusakan pada seluruh jaringan atau memecah jaringan menjadi dua bagian.
Sekian pembahasan kali ini mengenai pengertian topologi bus. Untuk anda yang membutuhkan topologi jaringan berskala kecil, topologi bus bisa menjadi salah satu solusinya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Sebenarnya tidak ada batasan yang diberikan dalam hal jumlah perangkat yang terhubung pada topologi bus, namun dengan semakin banyaknya perangkat terhubung maka resiko kecepatan data yang lambat dan masalah yang mungkin terjadi pada perangkat semakin besar.
Topologi Star

 

Pengertian Topologi Star


Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain.Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Karakteristik Topologi Star

Berikut beberapa karakteristik yang terdapat pada Topologi Star :
  • Setiap Node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
  • Muda di kembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsug terhubung ke central node.
  • Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa menggangu jaringan lain.
  • Dapat di gunakan Kabel Lower karena hanya meng-handle satu trafik node dan biasannya mengunakan kabel UTP.

 Kelebihan Topologi Star

 Berikut kelebihan-kebebihan yang ada pada Topologi Star :
  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  • Akses Kontrol terpusat.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
  • Paling fleksibel.
Kesimpulan : bahwa dengan adanya kabel tersendiri  untuk setiap workstation ke server, maka Bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan menambah atau meningkatkan kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan sengan server, dan jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.

Kekurangan Topologi Star

Dimana ada Kelebihan pasti terdapat kekurangannya, berikut apa saja kekurangan dari penggunaan Topologi Star :
  • Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  • Boros dalam pemakaian kabel.
  • HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  • Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
  • Jaringan tergantung pada terminal pusat.
  • Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  • Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.
Kesimpulan : Kebutuhan kabel yuang lebih banyak dibandingkan dengan Topologi yang lain. Karena setiap workstation harus memiliki kabel tersendiri untuk terhubung dengan Hub/Switch dan juga membutuhkan penanganan secara khusus.

Topologi mesh

Pengertian Topologi Mesh

Topologi mesh atau yang lebih dikenal dengan topologi jala dikarenakan bentuknya yang memang menyerupai jala. Topologi mesh merupakan bentuk hubungan yang ada antar perangkat dimana setiap perangkat yang ada akan saling terhubung langsung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam satu jaringan tersebut.
Pada topologi mesh, setiap perangkat yang ada dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat lainnya dikarenakan perangkat akan saling terhubung yang dikenal dengandedicated links. Komunikasi yang terjalin pada topologi mesh biasanya berjalan cepat dan dapat digunakan untuk membangun jaringan yang skalanya tidak terlalu besar.

Topologi Mesh
Dalam membangun topologi mesih, ada beberapa perhitungan yang harus anda lakukan dengan menggunakan rumus n(n-1)/2. Misalnya saja, ada 5 komputer yang ada di dalam satu jaringan, maka kabel yang digunakan untuk bisa membangun dengan menggunakan topologi mesh adalah 5(5-1)/2= 10 koneksi. Dan kemudian masing-masing dari komputer diharuskan untuk memiliki port I/O dengan jumlah 5-1=4. Untuk perhitungan rumus port sendiri dapat dihitung dengan cara n-1.
Topologi mesh biasanya dapat anda temukan pada ISP (Internet Service Provider) yang mana digunakan untuk memastikan jika terjadi kerusakan di salah satu sistem jaringan komputer maka hal tersebut tidak akan menganggu hubungan jaringan yang ada dengan sistem komputer lainnya yang ada di dalam jaringan.

Karakteristik Topologi Mesh

Topologi mesh sendiri memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri tersendiri, antara lain adalah:
1.      Perangkat yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan satu sama lainnya.
2.      Kabel yang digunakan dalam berkomunikasi secara langsung dengan node lainnya di dalam jaringan cukup banyak.
3.      Pada setiap node, setidaknya ada 2 atau lebih dari port I/O.
4.    Konfigurasi dalam setiap node akan berbeda di dalam berkomunikasi.

Cara Kerja Topologi Mesh

Sederhananya, cara kerja dari topologi mesh adalah pada setiap node yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan dikarenakan penggunaan kabel yang langsung ke node yang ditujunya. Sehingga data yang mengalir tersebut akan dapat langsung menuju node yang dituju, sehingga data tersebut akan mengalir pada jaringan topologi mesh dengan cepat. Data dapat mengalir langsung ke node yang dituju tanpa harus melewati node lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh

Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki oleh topologi mesh, antara lain adalah:
1.      Topologi mesh mempunyai hubungan dedicated link yang mana dapat menjamin jika data akan langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lainnya. Sehingga data tersebut dapat mengalir lebih cepat sampai tujuan.
2.      Jenis topologi mesh ini adalah robust, yaitu bila terjadi gangguan di dalam koneksi komputer A dan komputer B dikarenakan adanya kerusakan pada kabel koneksi yang ada pada antara komputer A dan komputer B maka gangguan tersebut tidak akan menganggu koneksi yang ada pada komputer A dengan lainnya.
3.      Pada topologi mesh, security dan privacy dapat terjamin baik dikarenakan komunikasi yang terjalin di antara kedua komputer tidak bisa diakses dengan komputer lainnya.
4.      Mudah dalam hal mengidentifikasikan masalah masalah kerusakan yang terjadi antar jaringan komputer.
Tak hanya memiliki kelebihan, setiap jenis topologi jaringan juga memiliki kekurangannyamasing-masing begitupun topologi mesh. Berikut ini beberapa kekurangan topologi mesh:
1.      Pada topologi mesh, membutuhkan kabel dan port I/O yang lebih banyak sehingga semakin banyak komputer yang ada di dalam jaringan topologi mesh maka tentu saja akan membutuhkan lebih banyak lagi kabel serta port I/O.
2.      Sulit dalam melakukan installasi serta konfigurasi dikarenakan setiap komputer harus terkoneksi langsung.
3.      Jaringan komputer yang menggunakan topologi mesh akan sangat banyak menggunakan kabel, sehingga tentu saja membutuhkan sebuah ruangan yang cukup besar ketika akan membangun jaringan komputer tersebut.
4.      Biaya yang diperlukan untuk perawatan topologi jaringan ini lebih banyak dibandingkan jaringan lainnya.
5.      Jaringannya yang tidak praktis

Topologi tree

Pengertian Topologi Tree

Topologi tree merupakan gabungan antara topologi bus dengan topologi star, dimana jaringan dalam topologi ini merupakan kumpulan topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Jadi setiap client dikelompokkan dengan sebuah hub sebagai pusat komunikasi, seperti halnya struktur jaringan dalam topologi star. Kemudian setiap pusat komunikasi ini dihubungkan dengan pusat komunikasi lain menggunakan sebuah kabel utama seperti dalam topologi bus.
Topologi tree atau topologi pohon dinamakan demikian, karena jika digambarkan, bentuk jaringan ini menyerupai bentuk pohon dengan cabang dan ranting. Dimana cabang memiliki hierarki lebih tinggi dari ranting. Dalam jaringan topologi tree juga terdapat herarki atau tingkatan jaringan, dimana jaringan dengan hierarki yang lebih tinggi akan dapat mempengaruhi dan mengontrol jaringan yang terdapat dibawahnya.
Oleh sebab itu, topologi ini sering digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hierarki yang berbeda. Pada topologi tree, setiap client dalam satu kelompok dapat berhubungan dengan client dalam kelompok lain. Namun data yang dikirimkan oleh sebuah client, harus melalui simpul pusat terlebih dahulu sebelum sampai ke client tujuan.

Karakteristik Topologi Tree

Seperti telah disebutkan sebelumnya, setiap topologi jaringan memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya. Topologi tree memiliki karakteristik yang menyerupai topologi star dan bus, karena topologi ini merupakan gabungan kedua topologi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut karakteristik dari topologi tree:
1.      Memiliki kabel utama yang sering disebut dengan backbone, sebagai penghubung jaringan
2.      Memiliki hieraki atau tingkatan dalam jaringan
3.      Memiliki hub yang berperan sebagai pusat data serta kendali jaringan
4.      Komunikasi data yang dilakukan dalam jaringan harus melalui hub (pusat kendali)
Pada topologi tree terdapat sebuah kabel utama (backbone) yang menghubungkan beberapa hub, yang mana pada hub ini terhubung pula beberapa client. Hub yang berada di tingkat lebih atas atau lebih tinggi dari client, menjadi pusat kendali dari client yang terhubung dibawahnya. Selain itu, setiap data dari dan untuk client harus melalui hub terlebih dahulu sebelum sampai ke tujuan.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Tree

Meskipun memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya banyak diterapkan pada jaringan komputer di banyak tempat, topologi tree juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan topologi tree:
Kelebihan Topologi Tree:
1.      Mendukung untuk diterapkan pada jaringan komputer dengan skala besar.
2.      Pengembangan jaringan atau penambahan client yang berada dibawah hub pusat dapat dilakukan dengan mudah.
3.      Identifikasi kerusakan pada jaringan serta isolasi jaringan dapat dilakukan dengan mudah.
4.      Jika salah satu client mengalami kerusakan atau gangguan, tidak akan mempengaruhi client lain.
5.      Manajemen data yang baik, sebab komunikasi terjadi secara point to point.
Kekurangan Topologi Tree
1.      Jika kabel utama (backbone) rusak, maka seluruh jaringan akan terganggu.
2.      Hub memegang peran penting dalam jaringan, jika hub rusak maka seluruh jaringan akan terganggu.
3.      Jika komputer yang berada di tingkat atas mengalami kerusakan atau gangguan, maka komputer yang berada dibawahnya juga akan mengalami gangguan.
4.      Biaya yang diperlukan dalam membangun jaringan ini lebih mahal, sebab menggunakan lebih banyak kabel dan hub.
5.      Konfigurasi dan pemasangan kabel dalam jaringan tree lebih rumit dibanding topologi lain.
6.      Perawatan dalam menjaga stabilitas jaringan cukup sulit dilakukan, sebab terdapat banyak perancangan pada node.
7.      Kinerja jaringan serta aliran data lebih lambat, sebab komunikasi antar komputer tidak bisa berjalan langsung, namun harus melalui hub terlebih dahulu.
8.      Lalu lintas data sangat padat, sebab melalui sebuah kabel utama (backbone), sehingga kemungkinan terjadinya collision (tabrakan file data) sangat besar.

Topologi hybrid

Pengertian Topologi Hybrid

Topologi Hybrid merupakan penggabungan dari beberapa (dua atau lebih) topologi jaringan yang berbeda. Misalnya ketika suatu jaringan yang menggunakan topologi Ring, digabungkan dengan jaringan lain yang menggunakan topologi star; maka topologi baru yang terbentuk dari gabungan kedua topologi jaringan ini disebut sebagai topologi Hybrid. Jika jaringan yang digabungkan memiliki jenis topologi yang sama, maka penggabungan kedua jaringan tersebut bukanlah topologi hybrid. Misalnya jaringan dengan topologi bus digabungkan dengan jaringan lain yang juga menggunakan topologi bus, maka penggabungan kedua jaringan tersebut tetap merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.
Skema topologi hybrid
Topologi Hybrid mengkombinasi dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda sedemikian rupa, sehingga topologi jaringan yang dihasilkan tidak mengacu pada standar topologi yang ada; tidak menampilkan karakteristik topologi tertentu. Topologi ini seringkali menghasilkan tata letak topologi yang rumit, sulit dipahami, sebab menggabungkan berbagai struktur topologi. Meskipun demikian penggunaan topologi ini jarang menimbulkan masalah.

Karakteristik Topologi Hybrid

Topology Hybrid tidak memiliki karakteristik khusus, sebab merupakan penggabungan dari beberapa topologi. Topologi hybrid akan membawa karakteristik topologi asal yang membangunnya. Misalkan jika topologi hybrid di salah satu perusahaan merupakan gabungan dari topologi star, topologi ring, dan topologi bus; maka topologi hybrid pada jaringan tersebut memiliki karakteristik bawaan dari topologi ring, star, dan bus.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hybrid

Sama seperti topologi lainnya, topologi jaringan hybrid juga tidak sempurna. Topologi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan Topologi Hybrid
1.      Dapat menyatukan dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda.
2.      Fleksibel dan efisien; dapat diterapkan pada lingkungan jaringan yang berbeda, tanpa perlu merombak topologi jaringan yang telah terbentuk sebelumnya. Selain itu dapat mengurangi space jaringan yang terbuang.
3.      Kustomisasi, memungkinkan penyesuaian cara pengaturan jaringan untuk mencapai tujuan tertentu.
4.      Aliran data dapat bekerja dengan sempurna meskipun berjalan dalam sejumlah lalu lintas jaringan yang berbeda akibat mengkombinasikan berbagai konfigurasi topologi jaringan yang berbeda.
5.      Sangat mudah untuk menambah node atau koneksi peripheral baru, meskipun topologi jaringan berbeda.
6.      Ketika salah satu link dalam jaringan mengalami gangguan, bagian link jaringan lainnya tidak akan ikut mengalami gangguan.
7.    Kecepatan jaringan konsisten sebab menggabungkan kelebihan dan menghilangkan kelemahan masing-masing topologi jaringan.
Kekurangan Topologi Hybrid
1.      Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan beberapa topologi menyebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar dipahami.
2.      Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, sebab menggunakan banyak hub dan kabel untuk menghubungkan jaringan.
3.      Biaya perawatan jaringan juga cukup mahal. Hub harus terus bekerja meskipun salah satu node dalam jaringan tidak bekerja, sebab hub harus mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus.
4.      Instalasi dan konfigurasi jaringan rumit, sebab harus menghubungkan beberapa topologi yang berbeda dan disaat yang sama juga harus memastikan semua node berfungsi dengan baik.

Perangkat Jaringan dalam Topologi Hybrid

1. Hub
Hub merupakan sebuah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan seluruh komputer dalam jaringan. Hub merupakan titik pusat jaringan yang berfungsi untuk menerima sinyal dari sebuah unit komputer lalu kemudian mentransfer sinyal tersebut kekomputer lainnya. Hub juga dapat menguatkan sinyal yang ditransmisikan melalui kabel UTP.
Hub memiliki banyak port, melalui port ini sejumlah komputer dapat dihubungkan menggunakan konektor RJ45. Banyaknya komputer yang dapat terhubung, bergantung banyaknya port pada hub tersebut. Hub dengan hub lain juga dapat saling terhubung, sehingga memungkinkan penambahan jumlah komputer yang terhubung dalam jaringan. Terdapat dua jenis Hub yang digunakan dalam topologi jaringan Hybrid, yaitu:
1.      Hub pasif: hanya berfungsi sebagai pembagi jaringan.
2.    Hub aktif: berfungsi sebagai penghubung serta penguat sinyal dalam jaringan.
2. Switch
Switch memiliki fungsi yang mirip dengan Hub, yaitu sebagai penghubung dalam jaringan. Namun berbeda dengan hub, cakupan luas jaringan dari switch lebih besar. Selain itu switch memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada hub. Switch bekerja pada layer 2 dan layer 3 jaringan, menentukan kemana paket data akan dikirim atau diterima berdasarkan alamat MAC pada NIC (Network Interface Card). Sistem ini mengindarkan terjadinya collision (tabrakan data) pada jalur data dalam jaringan.
Selain Hub dan Switch, topologi ini juga menggunakan perangkat jaringan lain yang digunakan pada topologi jaringan yang digabungkannya. Misalnya router, acces point, LAN Card atau Wireless Card, dan semacamnya. Kabel jaringan yang digunakan pada topologi ini juga bergantung jenis-jenis topologi jaringan yang membangun topologi hybrid ini.

Share: